Ciri
seorang pemimpin adalah mempunyai visi, pandangan jauh ke depan, cita-cita,
bahkan mimpi. Anies Baswedan mengatakan pemimpin adalah gabungan dari (Pemimpi
+ N). Pemimpi artinya orang yang mempunyai mimpi, sedangkan N adalah nyali.
Tidak disebut pemimpin jika tidak mempunyai nyali, melainkan sekedar orang yang
suka bermimpi.
KHA
Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah lebih dari 100 tahun lalu telah menunjukkan
kelasnya sebagai seorang pemimpin. Beliau memiliki mimpi, terbukti oleh
keberadaan Muhammadiyah yang berhasil memasuki abad kedua. Beliau juga memiliki
nyali, terbukti siap mewujudkan mimpi-mimpinya, menghadapi segala tantangan dan
menembus segala rintangan.
Mimpi-mimpi
KHA Dahlan dapat dilihat dari ucapan beliau, seperti, "Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah
pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah
hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu
pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah
itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (profesional)
lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu."