Suatu hari di
tahun 1987 teman saya di Pemuda Muhammadiyah, Edi Susilo mahasiswa Biologi UGM,
memberi kabar kalau Muallimin memerlukan seorang guru fisika karena mau membuka
jurusan IPA. Dia bertanya apakah saya mau menerima tawaran itu. Tentu saja saya
menyanggupinya. Dia sendiri mengatakan akan mundur karena ada kesibukan lain
dan sudah mencari penggantinya yaitu Edi Gunawan, teman sefakultas.
Jadilah
saya, seorang mahasiswa Teknik Nuklir UGM, mengajar fisika anak kelas V
Madrasah Muallimin Muhammadiyah. Ada 11 anak yang saya ajar karena dari 25
siswa kelas V yang 14 anak masuk jurusan IPS. Untuk kelas V IPA ini saya
mengajar 3 jam pelajaran, dibuat menjadi 2 kali pertemuan, 1 jam dan 2 jam
sekali pertemuan.