Salah satu “trade mark” Babussalam adalah larangan merokok. Ini
bukan hal mudah, terlebih pada era tahun 80-an. Tak heran jika ada seorang kyai
terkenal di Bandung menjadi menjaga jarak dengan Babussalam karena beliau salah
seorang “ahli hisap”, bahkan anggota “Majelis Syuro”, syuka rokok!
Mengapa Babussalam mengkampanyekan anti-rokok? Tak lain karena termasuk
pesan salah satu ayat yang menjadi semboyan pendirian Babussalam, yaitu QS. An
Nisa’ [4]: 9, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.