Minggu, 09 Oktober 2016

CARA ALLAH MEMBAGI RIZQI



Pagi itu saya dari Jogja hendak ke Kutoarjo dengan kereta Pramek pukul 06.30 Wib. Rencana dari Kutoarjo terus ke Bandung dengan kereta Kutojaya pukul 09.20.
Dari rumah pukul 05.00 diantar dengan motor oleh anak saya Zaki. Sengaja saya berangkat awal karena belum membeli tiket dan Zaki perlu waktu untuk persiapan sebelum ke sekolah.
Saya berangkat dengan tenang karena persiapan sejak bangun malam. Rasanya semuanya oke-oke saja. Ibu saya tinggalin sedikit uang, Zaki juga, bahkan khusus untuk isi bensin motor pagi itu.
Sepuluh menit dari rumah sampailah saya di stasiun Lempuyangan. Saya masih sempatkan memberikan pesan kepada Zaki sekitar 5 menit karena jadwal kereta masih lama. Setelah itu Zaki pulang meninggalkan saya.
Tibalah saatnya saya kaget karena tiket keberangkatan dari Lempuyangan sudah habis. "Maaf pak, tiket dari Lempuyangan sudah habis. Silahkan ke stasiun Tugu, disana mungkin masih ada", kata mbak petugas dengan ramah.
Berpuluh kali saya menggunakan kereta Pramek baru kali ini tidak kebagian tiket. Pernah juga pesan sehari sebelumnya, namun kali ini tidak. Toh tidak pernah kehabisan tiket.
Saya terus menggunakan jasa ojek untuk menuju stasiun Tugu. Sengaja tidak lagi saya panggil Zaki untuk menjemput. Khawatir dia tergesa-gesa dan mengganggu persiapan sekolah.
Saya terus naik ojek tanpa tawar menawar lagi. Sampai di stasiun Tugu saya sodorkan selembar 50 ribuan ke tukang ojek. Kebetulan saat itu hanya ada selembar 10 ribuan dan 50 ribuan, pasti ongkos ojek lebih dari 10 ribu.
"Ada uang kecil?", tanya tukang ojek.
"Gak ada!", kata saya.
"Cuma ada 10 ribu. Emangnya berapa sih?", tanya saya lagi.
"20 ribu. 15 ribu juga boleh, kalau ada", kata tukang ojek.
Karena uang kecil saya cuma 10 ribu akhirnya ia mencari kembalian kesana kemari. Saya nunggu disamping motor yang diparkir di sisi jalan.
Setelah dapat uang kembalian, ia menyerahkan 30 ribu ke saya.
"Lho katanya 15 ribu. Mana 5 ribu lagi?", tanya saya.
"Gak ada pak", katanya.
"Ya sudah ambil saja. Doakan perjalanan saya lancar", kata saya.
Kemudian saya bergegas menuju loket reservasi. Alhamdulillah masih kebagian tiket. Saya bersyukur, begitu indahnya cara Allah membagikan rizki pada hambaNya. Adanya ‘musibah’ kecil, kehabisan tiket, menjadi jalan rizqi tukang ojek dan mudah-mudahan menjadi berkah bagi semuanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar