Mosok, foto keluarga saja sampai 900 ribu, kata saya.
Abi ngikut Uti aja. Syukur2 mau bantu biayanya, kata Muti anak sulung saya.
Tarif foto disini memang 75.000 per orang. Sedangkan jumlah anggota keluarga 12 orang, jadi total jendral 900.000.
Jadilah kami berangkat ke lokasi yang dijanjikan, di Jalan Malioboro depan pintu masuk Komplek Kepatihan. Tak ada yang menyolok selain orang2 yang bergaya sedang difoto. Rombongan saya sendiri disuruh menunggu saja karena sesuai janji masih 30 menit lagi.
Tepat jam 09.00 Wib kami semua malah disuruh naik becak entah kemana dan tak tahu untuk apa. Pokoknya jadi pak Turut saja.
Hanya sekitar 3 menit naik beca, masuk gang kampung, sampailah kami ke tempat persewaan kostum, yaitu busana adat Jawa. Tersedia ratusan pasang busana Jawa dengan berbagai motif dan warna.
Silahkan pilih pak, nanti kami bantu mengenakannya, kata petugas disitu.
Kami memilih baju warna hitam, dibantu mengenakannya dengan segala asesorinya. Ada blangkon, keris, bros, sandal, ikat pinggang. Pikir2 bukan pekerjaan mudahko juga mengingat kami rombongan 12 orang.
Saya lihat para petugas itu sigap dalam bekerja. Mencari ukuran sandal yang pas, blangkon yang cocok. Katanya, rombongan yang datang bisa sampai 50-60 orang.
Setelah semuanya ganti kostum, kami pun diangkut becak ke tempat semula. Barulah saya sedikit 'ngeh' dengan cara mereka bekerja. Ada fotografer, ada penyewaan baju adat Jawa, ada juga shuttle becak.
Bagaimana proses pemotretannyai? Ternyata berbasis waktu, yaitu 1 jam. Ada sedikit briefing kira2 nantinya harus bagaimana: ada foto sendiri, keluarga besar, seluruh anak, anak laki2 saja, anak perempuan saja, dst.
Pokoknya tersedia waktu 1 jam. Atur2 sendiri komposisi orangnya. Fotografer tinggal jeprat-jepret, tentu juga mengatur gaya: lurus ke kamera, serong kiri, lihat ke atas, posisi jalan, bersandar di tembok dst.
Gonta-ganti posisi formasi kami. Keluar masuk anggota keluarga. Properti tambahan hanya ada sepeda jadul. Rupanya mereka sengaja tidak menggunakan bantuan properti. Cukup trotoar Malioboro dan pintu masuk Komplek Kepatihan.
Sekali-sekali mas fotografernya menunjukkan hasil jepretannya di layar monitor kamera. Saya fikir ini bentuk komunikasi fotografer dengan konsumennya. Supaya ada kesamaan chemistry sehingga hasil pemotretannya maksimal.
Walhasil, waktu 60 menit berlalu namun kami masih ditawari untuk lanjut terus. Barangkali masih ada yang mau foto2 lagi, tanyanya. Maka kami pun bikin formasi2 baru hingga sekitar 20 menit.
Usai sudah acara perfotoan. Kami semua 'kenyang' dengan berbagai gaya. Bahkan mbah yang sudah berusia 85 tahun memilih ikut sesi awal saja.
Kami kembali diangkut becak ke tempat persewaan baju. Ganti baju dan kembali ke tempat semula untuk menunggu proses transfer file.
Tahukah kawan berapa file foto yang kami terima? 393 foto. Barulah terbuka mata saya, pikir2 tidak mahal juga 900.000 untuk 393 foto. Hanya sekitar 2.500 per foto. Beberapa contoh fotonya ada di laman ini dan saya upload juga di medsos dan grup WA.
Ternyata komen teman2 rata2 bertanya: lagi acara apa? Hahay. Bukan acara mantenan, sunatan atau kondangan lainnya. Sekedar foto bareng dengan kostum busana adat Jawa. Bahkan seorang teman yang punya usaha jasa fotografi pun belum tahu ada foto bareng model begini.
Artinya, ini sebuah usaha yang ada inovasinya dan belum banyak dikenal. Pasti akan banyak peminatnya. Terima kasih om Greg, sukses selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar