Selasa, 31 Maret 2020

BELAJAR MEMAHAMI KARAKTER


Syair sebuah lagu Ahmad Albar berjudul “Panggung Sandiwara”,

Dunia ini panggung sandiwara

Ceritanya mudah berubah

Bisa Mahabrata

Atau tragedi dari Yunani



Setiap kita dapat satu peranan

Yang harus kita mainkan

Ada peran wajar

Dan ada peran berpura-pura

…………………

Setiap kita dapat satu peranan”, begitu kata Ahmad Albar. Dunia menjadi indah karena setiap orang memiliki peran berbeda. Seperti taman yang indah karena disitu ada aneka bunga dengan berbagai warna.

Kepribadian Manusia
Karena manusia diciptakan Sang Pencipta sebagai makhluk dengan berbagai sifat, karakter dan kepribadian, maka muncullah bidang ilmu yang khusus mempelajari kepribadian manusia. Ilmu ini bukan ilmu mistis karena Allah dalam Al Quran menyebutkan “adanya tanda-tanda kekuasaan Allah pada segala ciptaanNya”. Inilah yang menjadi landasan para perumus kepribadian manusia.

سَنُرِيهِمۡ ءَايَٰتِنَا فِي ٱلۡأٓفَاقِ وَفِيٓ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَ لَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ ٥٣
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu”, Qs. Fushilat (41): 53.


Ada yang membagi kepribadian manusia berdasarkan golongan darah, suku bangsa, bentuk fisik tubuh, dll. Salah satu penggolongan kepribadian atau karakter seseorang saya dapatkan dari mbak Dyna Indriani di suatu grup FB. Ada 4 jenis karakter namun saya belum mendapatkan nama masing-masing karakternya. Beliau sendiri mendapatkannya dari seseorang dalam sebuah acara.

Sewaktu Hari Perempuan Internasional kemarin, ada presenter yang dalam presentasinya menggambarkan macam2 karakter orang dengan sumbu X-Y”, katanya.

Arah sumbu X+ adalah extrovert, arah X- adalah introvert. Arah sumbu Y+ adalah realistis, Y- adalah sebaliknya. Realistis menurut KBBI adalah wajar, nyata. Berarti, sebaliknya dari realistis adalah tidak wajar atau tidak nyata, ngarang, ngawang-awang.

Sumbu X-Y itu akan membagi 4 bidang (karakter):
A. Bidang X+ Y+ adalah orang yang mementingkan tujuan. 
B. Bidang X- Y+ adalah orang yang mementingkan Angka, Data, dan Fakta.
C. Bidang X+ Y- adalah orang yang mementingkan support system
D. Bidang X- Y- adalah orang yang mementingkan hubungan baik antar elemen.

Contoh Kasus
Orang-orang dengan berbagai type diatas, yaitu A, B, C dan D dari Yogya sepakat pergi ke Bali naik satu mobil. Type A yang dipedulikan adalah tujuan, yaitu sampai Bali. Piye carane, sing penting tekan Bali. Sedangkan type B yang dipedulikan detail: lewat mana harus di-plan, ada macet tidak. Bila ada bagaimana? Ngisi bensin dimana dst. Seluruh informasi harus didapatkan dan up to date.

Type C melihat kebutuhan yang dipedulikan adalah situasi dalam perjalanan nanti, mangane neng ngendi, camikan dan minuman cukup ora neng perjalanan dst. Arep lewat ngendi ra urus, nyampai atau tidak juga tidak penting baginya.

Type D fokus pada hubungan (good feeling itu sangat penting oleh type ini). Perhatiannya pada rasa. Hubungan baik menjadi ukuran 'keberhasilan'.

Tidak heran, bilamana sampai Bali, ukuran kepuasan bisa beda2. Type A cukup mengucap “Alhamdulillah, sudah sampai dengan selamat”. Orang type B akan bercerita apakah perjalanan yang sudah ditempuh sesuai atau tidak dengan rencananya. Orang type C akan mengukur keberhasilannya dengan ketersediaan logistik selama perjalanan. Sedangkan bagi orang type D yang penting tercipta keceriaan dan saling kerjasama selama perjalanan.

Kira-kira begitu. Kalau dilihat, semua karakter sebenarnya penting bukan? Tidak ada yg lebih dan kurang. Hanya masalah bagian/concern yg jadi perhatiannya. Perjalanan Yogya-Bali sepertinya lebih berwarna dan lengkap bila 4 type itu ada.

Menurutku type A layak memimpin, praktis. Orientasi ke tujuan. Type B ini menurutku tidak praktis, walaupun sangat penting/berguna dalam sebuah projek, sebagai controller dan rem. Type C bikin teman kelompok kopen, tidak ada yang kelaparan. Keberadaan orang type D menarik. Aku bayangkan perjalanan akan menyenangkan dan tidak membosankan.

Type manakah anda?

Apakah Penggolongan Ini Sebuah Harga Mati?
Tentang penggolongan karakter ini terdapat dua pendapat. Pendapat pertama mengatakan akan bersifat permanen, tidak pernah berubah sejak seseorang lahir hingga saat meninggal dunia. Pendapat kedua mengatakan sangat mungkin berubah dengan pelatihan teratur.

Masalahnya, sedikit sekali yang mengetahui adanya pembagian karakter manusia seperti diatas. Akibatnya kita harus kehilangan banyak waktu untuk menerima saja kelebihan atau kekurangannya. Padahal semakin cepat seseorang mengetahui jenis karakternya dipastikan dia akan mengoptimalkan potensi positifnya dan meredam potensi negatifnya.

Saya cenderung mengatakan bahwa karakter atau kepribadian seseorang dapat berubah asalkan ia mau berusaha dengan sungguh-sungguh. Misal, seseorang yang merasa tidak berbakat memimpin, dapat belajar memimpin dari hal-hal yang kecil, seperti memimpin 2-3 karyawan. Seorang dengan type A dapat menjadi semakin humanis jika ia mau memperhatikan orang lain dengan type D.

Perubahan lebih drastis dapat terjadi manakala seseorang menekuni agamanya. Setiap agama mengajarkan bahwa diantara sesama hamba Allah harus saling menghargai dan bisa bekerja sama. Bisa dilihat, para pemuka agama dapat bergaul dengan segala type manusia karena inti ajaran agama adalah kasih sayang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar