Syair sebuah lagu Ahmad Albar
berjudul “Panggung Sandiwara”,
Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah
Bisa Mahabrata
Atau tragedi dari Yunani
Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar
Dan ada peran berpura-pura
…………………
“Setiap kita dapat satu
peranan”, begitu kata Ahmad Albar. Dunia menjadi indah karena setiap orang
memiliki peran berbeda. Seperti taman yang indah karena disitu ada aneka bunga
dengan berbagai warna.
Kepribadian Manusia
Karena manusia diciptakan Sang
Pencipta sebagai makhluk dengan berbagai sifat, karakter dan kepribadian, maka
muncullah bidang ilmu yang khusus mempelajari kepribadian manusia. Ilmu ini
bukan ilmu mistis karena Allah dalam Al Quran menyebutkan “adanya tanda-tanda
kekuasaan Allah pada segala ciptaanNya”. Inilah yang menjadi landasan para
perumus kepribadian manusia.
سَنُرِيهِمۡ
ءَايَٰتِنَا فِي ٱلۡأٓفَاقِ وَفِيٓ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ
أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَ لَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ
شَهِيدٌ ٥٣
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka
sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu”, Qs.
Fushilat (41): 53.
Ada yang membagi kepribadian
manusia berdasarkan golongan darah, suku bangsa, bentuk fisik tubuh, dll. Salah
satu penggolongan kepribadian atau karakter seseorang saya dapatkan dari mbak
Dyna Indriani di suatu grup FB. Ada 4 jenis karakter namun saya belum
mendapatkan nama masing-masing karakternya. Beliau sendiri mendapatkannya dari
seseorang dalam sebuah acara.
“Sewaktu Hari Perempuan Internasional
kemarin, ada presenter yang dalam presentasinya menggambarkan macam2 karakter
orang dengan sumbu X-Y”, katanya.
Arah sumbu X+ adalah extrovert,
arah X- adalah introvert. Arah sumbu Y+ adalah realistis, Y- adalah sebaliknya.
Realistis menurut KBBI adalah wajar, nyata. Berarti, sebaliknya dari realistis
adalah tidak wajar atau tidak nyata, ngarang, ngawang-awang.
A. Bidang X+ Y+ adalah orang
yang mementingkan tujuan.
B. Bidang X- Y+ adalah orang yang
mementingkan Angka, Data, dan Fakta.
C. Bidang X+ Y- adalah orang
yang mementingkan support system
D. Bidang X- Y- adalah orang
yang mementingkan hubungan baik antar elemen.
Contoh Kasus
Orang-orang dengan berbagai type
diatas, yaitu A, B, C dan D dari Yogya sepakat pergi ke Bali naik satu mobil.
Type A yang dipedulikan adalah tujuan, yaitu sampai Bali. Piye carane, sing
penting tekan Bali. Sedangkan type B yang dipedulikan detail: lewat mana harus
di-plan, ada macet tidak. Bila ada bagaimana? Ngisi bensin dimana dst. Seluruh
informasi harus didapatkan dan up to date.
Type C melihat kebutuhan yang
dipedulikan adalah situasi dalam perjalanan nanti, mangane neng ngendi, camikan
dan minuman cukup ora neng perjalanan dst. Arep lewat ngendi ra urus, nyampai
atau tidak juga tidak penting baginya.
Type D fokus pada hubungan (good
feeling itu sangat penting oleh type ini). Perhatiannya pada rasa. Hubungan
baik menjadi ukuran 'keberhasilan'.
Tidak heran, bilamana sampai
Bali, ukuran kepuasan bisa beda2. Type A cukup mengucap “Alhamdulillah, sudah
sampai dengan selamat”. Orang type B akan bercerita apakah perjalanan yang
sudah ditempuh sesuai atau tidak dengan rencananya. Orang type C akan mengukur
keberhasilannya dengan ketersediaan logistik selama perjalanan. Sedangkan bagi
orang type D yang penting tercipta keceriaan dan saling kerjasama selama
perjalanan.
Kira-kira begitu. Kalau dilihat, semua karakter sebenarnya
penting bukan? Tidak ada yg lebih dan kurang. Hanya masalah bagian/concern yg
jadi perhatiannya. Perjalanan Yogya-Bali
sepertinya lebih berwarna dan lengkap bila 4 type itu ada.
Menurutku type A layak memimpin,
praktis. Orientasi ke tujuan. Type B
ini menurutku tidak praktis, walaupun sangat
penting/berguna dalam
sebuah projek, sebagai controller dan rem. Type C bikin
teman kelompok kopen, tidak ada yang kelaparan. Keberadaan orang type D menarik. Aku bayangkan perjalanan akan
menyenangkan dan tidak membosankan.
Type manakah anda?
Apakah
Penggolongan Ini Sebuah Harga Mati?
Tentang penggolongan
karakter ini terdapat dua pendapat. Pendapat pertama mengatakan akan bersifat
permanen, tidak pernah berubah sejak seseorang lahir hingga saat meninggal
dunia. Pendapat kedua mengatakan sangat mungkin berubah dengan pelatihan
teratur.
Masalahnya, sedikit
sekali yang mengetahui adanya pembagian karakter manusia seperti diatas.
Akibatnya kita harus kehilangan banyak waktu untuk menerima saja kelebihan atau
kekurangannya. Padahal semakin cepat seseorang mengetahui jenis karakternya
dipastikan dia akan mengoptimalkan potensi positifnya dan meredam potensi
negatifnya.
Saya cenderung
mengatakan bahwa karakter atau kepribadian seseorang dapat berubah asalkan ia
mau berusaha dengan sungguh-sungguh. Misal, seseorang yang merasa tidak
berbakat memimpin, dapat belajar memimpin dari hal-hal yang kecil, seperti
memimpin 2-3 karyawan. Seorang dengan type A dapat menjadi semakin humanis jika
ia mau memperhatikan orang lain dengan type D.
Perubahan lebih drastis
dapat terjadi manakala seseorang menekuni agamanya. Setiap agama mengajarkan
bahwa diantara sesama hamba Allah harus saling menghargai dan bisa bekerja
sama. Bisa dilihat, para pemuka agama dapat bergaul dengan segala type manusia
karena inti ajaran agama adalah kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar